Postingan

Menulis Tentang Kamu

Gambar
Mak Suci, Ibu Tangguh nan Sabar. Semoga Allah memberkahi keluarga ini. Keluarga muda yang baru saja saya bisa temui lepas Iedul Fitri 1440H... padahal nama kami sudah dipasangkan sejak Ramadhan. Begitulah hidup. Manusia hanya bisa merencanakan, Allah yang menentukan. **** Perkenalkan, ini adalah anggota lengkapnya keluarga Mak Suci Dini Saputri atau biasa disapa dengan Mak Suci. Ibu muda yang saat ini dititipkan Allah empat buah hati yang terdiri atas satu putra dan tiga putri. Jika di foto, Anda melihat aroma kecerian, keaktifan, seperti itu jua yang saya temui ketika berkunjung ke rumah beliau. Saya beruntung, sore itu semua anggota keluarga yang ada di foto ini berhasil saya temui... yeayyy...alhamdulillah. Mak Suci sekeluarga senang berolahraga. Ketika masuk ke rumah beliau, saya sudah disambut oleh treadmill dan samsak. Benda-benda yang membuat saya ingin bergerak mengalirkan adrenalin. Mini gym dalam rumah yang dibuatkan oleh Sang Ayah. Unik sekali. Dalam pembicara

Eid 1440 H

Lebaran selalu menyisakan beragam kenangan. Kenangan Lebaran 1440 H kali ini terukir dalam perjalanan mudik ke kampung halaman ibu mertua di Cirebon. Pulang kampung yang kali ini jatuh hukumnya wajib dilaksanakan karena bersamaan dengan agenda kumpul keluarga besaaaaar ibu. Huruf a yang panjang mewakili sanak saudara yang memang sangat banyak. Mulai dari buyut-buyut sampai cicit-cicit dan calon cicit he he...  Sejak menikah, rejeki saya jadi bisa ikutan beginian. Termasuk beginian adalah arisan keluarga rutin, mudik, silaturahim keluarga besar ketika lebaran. Sebelumnya ga pernah. Di kamus keluarga besar bapak dan ibu saya ga ada beginian. Ibu mertua termasuk yang kekeuh merekeuh untuk urusan satu ini. Kalau ga ada halangan banget, kudu mesti hadir. Belakangan saya menyadari mungkin karena posisi ibu sebagai sosok yang dituakan dalam keluarga dan yang kedua sebagai wanti-wanti bekal untuk anak cucunya untuk senantiasa menjaga ikatan silaturahim antar saudara. Sulit loh ini...bene

Peliharaan Ani

Gambar
Sumber:  https://www.wordsmile.com Ani, gadis kecil yang duduk di kelas tiga itu melangkah lunglai menyusuri lorong sekolah. Ia berpikir keras tentang tugas yang baru saja diberikan Bu Guru untuk tema sains pekan depan. Mereka akan membahas tentang hewan peliharaan atau hewan kesayangan murid-murid di rumah. Nanti, setiap anak, secara bergiliran akan diminta bercerita tentang tingkah laku hewan kesayangannya itu. "Tugas ini pasti mudah buat Lea yang dirumahnya ada Oddy, Si Kucing Persia. Gampang juga untuk Iman dengan Wahid, ayam jagonya yang gagah, atau  Mela dengan Juna-Juni-Jono, ikan-ikan mas koki kesayangannya", pikir Ani. " Kalo aku, apa yang mau aku ceritain?, " tanyanya pada diri sendiri. Rasa-rasanya ia tak pernah mendapat kesempatan untuk menikmati rasanya bertanggung jawab dengan hewan peliharaan.  Ayahnya berkata kalau semua hewan lebih baik dibiarkan bebas di alamnya masing-masing. Ibunya berbicara kalau hewan-hewan itu hanya akan memb

Impian

Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati Air matanya berlinang Mas intannya terkenang Hutan gunung sawah lautan Simpanan kekayaan Kini ibu sedang lara Merintih dan berdoa     Lagu ini familiar dinyanyikan di sekolahku.      Lagu menyayat hati tentang sebuah negeri.     Negeriku...        Negerimu jua.        Entah ada apa dengan negeri ini ?    Ia yang dikenal dengan persahabatan dan keramahannya,     Ia yang diketahui dengan keanekaragaman dan toleransinya,     Ia yang dipuja karena bumi indahnya    Ia yang disyukuri karena kekayaannya     Perlahan meninggalkan identitasnya satu per satu.     Terluka.          Bukankah hatimu tergores jua, kawan ?     Maka, dalam dekapan Ramadhan, ketika rahmat Allah jatuh berlipat-lipat adanya,         Mohonkan impianmu,    Mintakan harapanmu,    Panjatkan  doamu,     Untaikan rangkaian istighfarmu    Rapatkan shaf-shaf sholatmu.     Agar Allah berikan jalan keluar terbaik.    Agar A

Ibu...

Matanya berkaca-kaca. Disertai turunnya air dari sudut matanya yang semakin lama semakin deras, akhirnya mujahid kecilku mau bercerita, mengapa pagi ini ia enggan ke sekolah. Keengganan yang ia dukung dengan strategi sedemikian rupa awalnya. Dengan beragam cara. Hingga membuat firasatku sebagai seorang ibu berkata, ada yang tak beres dari ini semua.  "Hari ini ada ulangan matematika Ibun. Aku ga ngerti Bun.. Aku bodoh Ibun... ga bisa ngitung-ngitung... " , isaknya. Matematika! Ya Allah, ternyata ini penyebabnya. Ya Allah, ternyata sebuah pembelajaran kehidupan dengan angka-angka itu membuatnya tersungkur. Merasa tak berdaya.  Hingga kemudian, setelah bersabar beberapa waktu, mengalirlah rangkaian tutur dari lelaki kecil 9 tahunku.  Curahan hatinya, membuatku memahami apa yang ia rasakan. Sebuah perasaan kebingungan. Sebuah perasaan putus asa. Bayangkanlah, bilangan-bilangan, ukuran-ukuran itu hadir pada sebuah rangkaian cerita sementara ia tak faham apa mak

Yang Kuingat Tentang...

Gambar
Yang kuingat tentang melakukan kebaikan adalah jangan pernah menundanya ketika niat baik itu hadir.  Karena ketika kebaikan itu datang, kita tak tahu rencana apa yang telah Allah susun untuk kita. Karena ketika kebaikan itu hadir, kita tak tahu, hati-hati siapa yang akan Allah ketuk dengan kebaikan itu. Karena ketika kebaikan itu singgah, kita tak tahu tangan-tangan siapa yang Allah kirimkan sebagai perpanjangan tangan-Nya kepadamu. Bekerjalah untuk akhirat, maka dunia akan mengikutimu.... ******************************************************************************** Broadcast sedekah alat sholat ini hadir di timeline FB seorang sahabat shalihah saya. Ia yang terjun langsung mendampingi masyarakat sekitar tempatnya mengabdi, tahu betul keperluan penduduk sekitar menjelang Ramadhan tahun ini. Gambaran penduduk dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah yang membutuhkan sedikit kegembiraan menjelang bulan suci. Ajakan untuk bersedekah alat sholat yang akan dibagikan

Resume Materi Level 9 Bunsay

Gambar