Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Peliharaan Ani

Gambar
Sumber:  https://www.wordsmile.com Ani, gadis kecil yang duduk di kelas tiga itu melangkah lunglai menyusuri lorong sekolah. Ia berpikir keras tentang tugas yang baru saja diberikan Bu Guru untuk tema sains pekan depan. Mereka akan membahas tentang hewan peliharaan atau hewan kesayangan murid-murid di rumah. Nanti, setiap anak, secara bergiliran akan diminta bercerita tentang tingkah laku hewan kesayangannya itu. "Tugas ini pasti mudah buat Lea yang dirumahnya ada Oddy, Si Kucing Persia. Gampang juga untuk Iman dengan Wahid, ayam jagonya yang gagah, atau  Mela dengan Juna-Juni-Jono, ikan-ikan mas koki kesayangannya", pikir Ani. " Kalo aku, apa yang mau aku ceritain?, " tanyanya pada diri sendiri. Rasa-rasanya ia tak pernah mendapat kesempatan untuk menikmati rasanya bertanggung jawab dengan hewan peliharaan.  Ayahnya berkata kalau semua hewan lebih baik dibiarkan bebas di alamnya masing-masing. Ibunya berbicara kalau hewan-hewan itu hanya akan memb

Impian

Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati Air matanya berlinang Mas intannya terkenang Hutan gunung sawah lautan Simpanan kekayaan Kini ibu sedang lara Merintih dan berdoa     Lagu ini familiar dinyanyikan di sekolahku.      Lagu menyayat hati tentang sebuah negeri.     Negeriku...        Negerimu jua.        Entah ada apa dengan negeri ini ?    Ia yang dikenal dengan persahabatan dan keramahannya,     Ia yang diketahui dengan keanekaragaman dan toleransinya,     Ia yang dipuja karena bumi indahnya    Ia yang disyukuri karena kekayaannya     Perlahan meninggalkan identitasnya satu per satu.     Terluka.          Bukankah hatimu tergores jua, kawan ?     Maka, dalam dekapan Ramadhan, ketika rahmat Allah jatuh berlipat-lipat adanya,         Mohonkan impianmu,    Mintakan harapanmu,    Panjatkan  doamu,     Untaikan rangkaian istighfarmu    Rapatkan shaf-shaf sholatmu.     Agar Allah berikan jalan keluar terbaik.    Agar A

Ibu...

Matanya berkaca-kaca. Disertai turunnya air dari sudut matanya yang semakin lama semakin deras, akhirnya mujahid kecilku mau bercerita, mengapa pagi ini ia enggan ke sekolah. Keengganan yang ia dukung dengan strategi sedemikian rupa awalnya. Dengan beragam cara. Hingga membuat firasatku sebagai seorang ibu berkata, ada yang tak beres dari ini semua.  "Hari ini ada ulangan matematika Ibun. Aku ga ngerti Bun.. Aku bodoh Ibun... ga bisa ngitung-ngitung... " , isaknya. Matematika! Ya Allah, ternyata ini penyebabnya. Ya Allah, ternyata sebuah pembelajaran kehidupan dengan angka-angka itu membuatnya tersungkur. Merasa tak berdaya.  Hingga kemudian, setelah bersabar beberapa waktu, mengalirlah rangkaian tutur dari lelaki kecil 9 tahunku.  Curahan hatinya, membuatku memahami apa yang ia rasakan. Sebuah perasaan kebingungan. Sebuah perasaan putus asa. Bayangkanlah, bilangan-bilangan, ukuran-ukuran itu hadir pada sebuah rangkaian cerita sementara ia tak faham apa mak